coba template

Words and Sentences are Inspiration and Motivation

Friday, March 30, 2012

Prosesi Akad Nikah

Pelaminan Linda dan Budi
Akhirnya 25 Maret 2012 itu tiba juga. Hari yang saya nantikan, hari yang membuat saya izin mengajar di Universitas Terbuka Pokja Kabupaten Sekadau demi menghadiri akad nikah sahabat saya, Linda Budiarsih dengan Briptu Budi Wicaksono.

Pukul 6 pagi, saya dan suami sudah meluncur menuju lokasi pelaksanaan akad nikah, di rumah Linda di kawasan kota baru Pontianak Selatan. Saya sengaja datang di pagi hari karena ingin melihat proses make over Linda, as she did to me a year ago :D

Banner penyambut tamu

Tepat pukul 08.30, rombongan mempelai pria tiba. Rombongan ini langsung disambut dengan lantunan shalawat yang dibawakan oleh kelompok pengajian temannya mama Linda. 

Rombongan mempelai pria
Kelompok pengajian 
Setelah rombongan menuju ke tempat pelaksanaan akad nikah, prosesi akad nikah pun dimulai. Seperti biasa, susunan acara akad nikah itu: Sekapur sirih alias kata sambutan dari pihak mempelai pria, kata sambutan dari pihak mempelai wanita, penyerahan barang seserahan kepada mempelai wanita, dan prosesi ijab qabul. Sebelum ijab qabul dilaksanakan, pak penghulu menyuruh mempelai wanita untuk mohon ampun kepada ibunda. Sangat mengharu biru, saya ambil gambar ini sembari menangis saking terharunya :')

Linda sesenggukan saat minta maaf ke mamanya

Prosesi ijab qabul pun dimulai. Setelah qori dan saritilawah membacakan ayat suci AlQur'an Surah Ar Ruum ayat 21, pak penghulu kemudian membacakan khutbah nikah. Dan tibalah momen sakral itu: ijab qabul. Tepat pukul 10.05 WIB, sahabat saya, Linda Budiarsih, sah menjadi istri dari Budi Wicaksono.


Budi: saya terima nikahnya...

Sudah resmi secara agama dan negara

Alhamdulillaah. Prosesi akad nikah berlangsung lancar hingga selesai. Para tamu disilakan menikmati makanan yang telah dihidangkan. 

Hidangan untuk tamu

Loh, apa-apaan ini ada pengantin baru *baru setahun :p* nangkring di meja prasmanan. Hihihi. Sembari menanti para tamu mengambil hidangan yang telah tersedia, saya dan suami foto-foto pakai kamera HP. Ternyata aksi lovey dovey kami ini difoto sama Elisa ^.^v Lumayan buat kenang-kenangan hehehehe.

Lovey Dovey

Cerita akad nikah saya, nanti deh ditulis kalau saya udah siap huehehehe. Besok, Insya Allah saya bagi cerita di resepsi Linda yaa.. ^^

6 komentar:

  1. yang aku suka dari akad nikah itu kalo pas mau liat kedua pengantin yg mau sungkeman.. huuhuuhu so sweatnya hikshiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, saya aja nangisss di bagian itu hikzhikz.. so sweet, and sweat juga hehe :p

      Delete
  2. waaah selamat ya. itu pake adat apa? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Adat campuran :D temen saya yg nikah itu blasteran chinese bogor, suaminya jawa melayu hihihi..

      Delete
  3. Hi hi, memang ini kenyataan ya saya pernah mengalami sendiri saat menghadiri prosesi akad nikahnya tetangga saya di seberang. Suasana haru biru memang selalu menyertai proses akad nikah. Entah darimana datangnya suasnaa haru biru itu, yang pasti itu datang dari Allah SWT.

    Suasana khidmat, sakral, menegangkan, karena prosesi akad nikah adalah Mitsuqan Galizha (maaf kalaw salah tulis). Perjanjian maha Dahsyat, Karena yang menjadi saksi adalah Allah SWT

    Great Posting

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget kang asep. Mitsaqon Ghaliza, perjanjian yg berat itu sungguh2 berat, efeknya langsung terasa tak hanya ke pengantin yg ucapkan ijab qabul tapi juga pada para tamu yah kang..

      Delete

© coba template, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena