Nah lho.. |
As I label this post under 'muara.hatikupu', so this is actually more than a self-reminder to me.
For seeing the pic, a question appeared in my mind. Apakah ini manusiawi? Entahlah.
Tapi di kehidupan seharihari pun, sering juga kan kita saksikan tindakan-tindakan melanggar peraturan? Mulai dari peraturan agama, peraturan pemerintah, peraturan orang tua, peraturan lalu lintas, peraturan kantor, peraturan kampus, peraturan sekolah, dan macam-macam peraturan lainnya.
Foto di atas saya ambil di Bandung pada 27 Mei 2008, di sekitar Pasar Baru kalo gak salah. Selagi menunggu, saya melihat pemandangan unik tersebut. Dan foto tersebut hanyalah 1 dari sekian banyak contoh nyata implementasi dari kalimat Peraturan dibuat untuk dilanggar. Out of case kalo yang jualan di situ mungkin luput membaca tulisan tersebut ._.
Melanggar peraturan di sini maksudnya yang disengaja. Jadi, sudah tau dilarang, udah tau tak boleh, masih saja dilanggar. Kita *artinya termasuk saya* pun pastilah pernah melanggar peraturan, sebaik apapun diri kita menurut penilaian orang lain. Sudah tau lampu merah artinya berhenti, tapi tancap teruuus berhubung lagi sepi dan tak ada polisi. Sudah tau tugas dari dosen deadlinenya tanggal sekian, masih saja sengaja ditunda-tunda. Sudah tau Sudah tau shalat 5 waktu itu wajib, masih saja dilanggar. Dan jenis "sudah tau-sudah tau" lainnya...
Maaanuuusiiiiaaa. Punya hati, tapi tak digunakan untuk memahami. Punya mata tapi tak digunakan untuk benar-benar melihat. Punya telinga, tapi tak digunakan untuk menyimak.
Sesuai deh dengan Firman Allah berikut ini:
"Sesungguhnya Kami Jadikan untuk [isi neraka Jahanam] kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami [ayat-ayat Allah] dan mereka mempunyai mata [tetapi] tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga [tetapi] tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai" (QS. al-A'raf : 179)
Itu kabar buruknya.
Kabar baiknya, Allah menciptakan manusia dengan potensi fisik dan psikis yang maksimal, bisa berkembang dengan baik. Al-Qur'an berulangkali mengangkat derajat manusia dan berulangkali pula merendahkan derajat manusia. Manusia dinobatkan jauh mengungguli alam surga, bumi dan bahkan para malaikat. Allah juga menetapkan bahwa manusia dijadikan-Nya sebagai makhluk yang paling sempurna keadaannya dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain (lihat QS.95:4). Allah menciptakan manusia dengan susunan yang proporsional. Sebagaimana dalam QS 82:7.
Nah, sebagai makhluk yang diciptakan Allah sebagai makhluk paling canggih, dilengkapi dengan sukma kefasikan dan ketaqwaan, kita tinggal pilih, mau maksimalkan potensi fasik yang sudah tau salah tapi tetap dilakukan, atau potensi taqwa, yang berusaha keras untuk ta'at pada aturan Allah, juga peraturan-peraturan lainnya yang tujuannya tak lain tak bukan adalah untuk kebaikan kita pula.
Well, then. Life is a choice. The choice is in your hand. You do your choice, you also get the risk :)
Wow ini artikel mengelitik juga. Mau tidak mau memang harus diakui beberapa peraturan yang dibuat juga banyak yang saya langgar. Kalaw mau sportif, peraturan lampu merah misalnya, wah sering banget saya langgar. Tapi ini kalaw bicara jujur ya.
ReplyDeleteSaya aja sering telat bayar Pajak Motor, dan yang paling sering ya menerobos lampu merah ya itu tadi yang sudah disebut Miss Syahdini mumpun jalanan sepi dan tidak ada Polisi. Jadi pikir pragmatis aja, buat apa menunggu sampei lampu hijau toh tidak ada siapa siapa disekitar saya. Hehhehee. Tapi jujur sikap saya ini tidak baik, dan tidak pantas ditiru.
Kuncinya mungkin disiplin kali ya. Seperti yang sering disebut orang "Disiplin diri, bukan PATUH karena TAKUT". Great Posting today. I like it very much
Happy Blogging
Asep Haryono
Blogger/Adsense Publisher/SEO learner
simplyasep,blogspot.com
www.asepharyono.com
kalo mengingat2 rasanya banyak hal yang udah saya langgar :)
ReplyDeleteSayangnya potensi hati, akal dan fisik yang Allah karuniakan belum dimaksimalkan sesuai kehendakNya, jika sudah berbenturan dengan sisi fitrah manusia yg bodoh, lalai, dll :)
ReplyDelete*eh ingat materi liqo :)
Setujuuuu, disiplin diri dan disiplin dini ya kang hehehe..
ReplyDeleteSama :-(
ReplyDeleteItulah kak hikz hikz.
ReplyDeleteSebagian memang terinspirasi dari materi liqo' :-D
Siapa nih yang salah? peraturannya atau orang yang melanggarnya *hehe tipikal ya, lebih mudah menyalahkan orang lain*
ReplyDeletesetuju dengan kalimat penutup, semua ada resikonya baik sikap buruk atau sikap baik, jadi kalau sama2 beresiko kenapa ngga pilih bersikap baik? ;)
Mantappp!!
ReplyDelete