coba template

Words and Sentences are Inspiration and Motivation

Monday, December 20, 2010

PKS dan PNS

Hari ini pengumuman tes CPNS di Kalimantan Barat. Dan hasilnya: nomor tes saya tidak ada di daftar pelamar yang lulus di barisan nomor tes Guru Bahasa Inggris SMK wilayah Kota Pontianak. Saya sedih? Sama sekali tidak, kawan. Tidak bersedih untuk ketidaklulusan saya sebagai CPNS.

Teringat setahun lalu, saat saya cukup sering digrecokin Bapak saya tercinta dengan pernyataan bahwa: jadi PNS ntar tak bisa lagi ikut PKS. Now, see people. Menjadi seorang PNS memang tidak = saya *dan anda semua yang hari ini lulus PNS maupun sudah lama menjadi PNS* berhenti berdakwah. Dakwah itu tugas utama kan ya? Tentu saja iya. Hanya saja, seperti yang disampaikan oleh Bapak saya, bahwasanya seorang Pegawai Negeri Sipil, tidaklah diperbolehkan aktif dalam struktur partai manapun. Dakwah tetep, 'main' partainya harus sembunyi-sembunyi hehe.

Nah, ketidaklulusan saya sebagai CPNS juga merupakan pertanda bahwa paling tidak sampai dengan setahun ke depan, saya masih bisa terang-terangan membawa bendera partai, masih bisa dengan bebas tanpa harus sembunyi-sembunyi dari juru kamera untuk temani suami saya nanti *sekarang masih calon, tapi beliau tersebut sangat partai banget* untuk, kampanye misalnya. Atau, melakukan DS, barangkali? Yah, begitulah.

And the most important thing dari ketidaklulusan ini adalah: saya tak perlu menjalani LDR alias Long Distance Relationship setelah menikah nanti :D

Anyway, satu-satunya hal yang membuat saya sedih adalah bahwa waktu saya bersama sahabat-sahabat saya di Kota Pontianak tercinta hanya tinggal hitungan hari dan bulan saja.

Sebagaimana seorang ciptaan Allah yang senantiasa berikhtiar untuk mengucap syukur atas kejadian apapun yang menimpanya, maka saya pun sangat yakin tak lulusnya saya dan juga sahabat saya pastilah sarat hikmah dan makna. Barangkali Allah memberi kesempatan pada kami berdua untuk dapat beasiswa S2 bersama? Hehe. Amiin deh.

9 komentar:

  1. dan saya yang "cuma" lulusan SMA pun semakin gentar saja untuk ikutan seleksi CPNS.

    ReplyDelete
  2. hahai.. nikmati saja dehhh masa masa indah bersama suami nanti yang untuk sekarang masih calon suami,.. nyeheheheh

    ReplyDelete
  3. @ferdung, kme ngelamar pns menohkan hajat nyonya besar di rumah jak b.. Jadi pengusaha jak la fer..

    @dita, itu harus ta ehehe

    @kang asep, always kang. Personally, I'm greatly happy to know that I didn't pass the test :D I haven't had a thought that being pns is suitable to myself, anyway. Coz I am such a 'free' woman :)

    ReplyDelete
  4. "... satu-satunya hal yang membuat saya sedih adalah bahwa waktu saya bersama sahabat-sahabat saya di Kota Pontianak tercinta hanya tinggal hitungan hari dan bulan saja."

    Itu maksudnya karena calon suaminya dari luar Pontianak atau karena kawan-kawan Dinie pada tugas di luar Pontianak?

    Speaking of CPNS, setelah sekitar 4 tahun sejak lulus kuliah, sampai sekarang malah Kakak belom pernah tahu kayak apa rasanya daftar jadi CPNS, apalagi ngerasakan yang namanya heboh ngelihat/ngerjakan soal-soal tes CPNS. Still have no guts thinking about applying for and being a PNS sampai usia pensiun, even though I know I'll be 'secured' financially until I'm old. My heart is just not into it :)

    Whatever your choice is, make sure you have that guts :) Even I'm now re-looking for what I really want to do as a job and career. Everyone of us is always in the middle of that looking phase, I guess.

    Good luck with your life, Dinie :)

    ReplyDelete
  5. he doesn't live in Pontianak kak :D well, applying for cpns was really a gambling, just to fulfill what my parents really want me to be. If I pass the test, the consequence is: I live in Pontianak, he's still there. Long Distance Relationship after marriage? Really out of my mind. That's why I'm so happy to know that I didn't pass the test hehe. Basically, I'm a freelancer.

    Good luck for you too, k'DR :)

    ReplyDelete
  6. terserah ini disebut koment atau cuma nyampah, hanya bermaksud memberi masukan aja. Berhentilah mengkritisi sesuatu yang tidak bisa kita ubah kesalahan di dalamnya. Kerjakanlah sesuatu yang berguna dan hentikan semua kegiatan yang sia sia dan yang dapat menyebabkan "fitnah dan gunjingan orang banyak" yang berkepanjangan. Ilmu itu banyak, janganlah menjadi pemakan bangkai saudara seagamamu sendiri. Menceritakan apa yang seharusnya kita jaga kerahasiaannya. Tulislah tulisan yang berguna untuk orang banyak, karena itu yang akan kamu bawa ke liang lahat. Semoga "mengerti dengan semengerti-ngertinya" dengan maksud comment ini. Basic mu yang menonjol adalah penguasaanmu dalam berbahasa asing, ajarilah orang2 agar mengerti dan paham bagaimana menguasai bahasa asing melalui tulisan-tulisanmu. Karena sebenarnya hanya itu yang dapat kamu pertanggung jawabkan.
    "mohon maaaf jika menyinggung"
    http://lapantoedjoeh.co.cc

    ReplyDelete
  7. untuk tulisan yang lain, udah ada yg oke. Ajarilah sesamamu tentang ilmu yang bermanfaat,,,jangan ajarkan sesamamu merasakan sakitnya sakit hati,,,

    ReplyDelete
  8. 'Menceritakan apa yang seharusnya kita
    jaga kerahasiaannya.' tu bagian yg manakah, saudaraku suwandi? Ape tentang oknum PNS di postingan awal? Oh, kalo itu justru sangat saya jaga kerahasiaannya, dgn tidak menyebutkan nama. Satu2nya maksud menuliskan tentang APA YANG SAYA DENGAR, sekali lagi, hanya menuliskan apa yg saya dengar adl elaborasi ttg fenomena yg memang terjadi di negeri ini.

    Well, memang tampaknye nd bise diubah, tp yg saya harapkan dari tulisan2 ini adl inspirasi utk sesama blogger, baik itu ttg hal yg berkaitan dgn bidang ilmu yg saya tempuh lewat bangku kuliah, atau sekedar ilmu yg saya dapat melalui pengalaman sehari2. Bukankah ilmu bisa di dapat dari mana saja dan dari siapa saja? :) CMIIW

    anyway, thanks a lot for the suggestion. Sangat berharga utk bahan tulisan berikutnya :D

    ReplyDelete

© coba template, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena