coba template

Words and Sentences are Inspiration and Motivation

Monday, October 17, 2011

Senang Saling Mengingatkan

Senang Saling Mengingatkan
Berinteraksi di dunia maya itu sungguh membuat perasaan campur aduk. Kadang kala senyum sendiri baca timeline beberapa teman, tak jarang pula merasa cukup kesal. Yap, karena list following saya terdiri dari beragam macam manusia yang latar belakang, usia dan isi kepalanya beda-beda: aktivis dakwah, penulis, penyiar radio, PNS, guru, siswa/i dan mahasiswa/i, beragam deh pokoknya. Dengan variasi manusia tersebut, tentu saja isi timeline jadi sangat berwarna.

Selayaknya manusia biasa, di balik warnawarni timeline saya pun kadangkala terselip khilaf dari para pekicau. Hanya saja yang membuat saya 'manas tak belawan' alias kesal gregetan dan tak kuasa mau berkata apa adalah kesalahan yang muncul tapi di sengaja. Nah! Ini tak cuma terjadi di dunia twitter saja toh? Yoih. Dalam hidup seharihari pun yang seperti ini terjadi juga. Bahkan barangkali pernah kita *ya, kita: saya dan temanteman* lakukan. Seseorang yang mukallaf (sudah bisa membedakan mana yang benar dan yang salah) memilih untuk berbuat/ucapkan yang salah. Sedih ya :(

Contoh kecil deh. Sudah tau kalo shalat 5 waktu itu wajib hukumnya, fardhu 'ain. Masih pula sengaja tak dikerjakan. Atau contoh yang lebih sederhana lagi. Sudah tau 'Alhamdulillah' itu seharusnya ya 'Alhamdulillah', eeh malah sengaja ditulis salah-salah. Yang lebih menyakitkan lagi, sudah tau Rabbnya adalah Allah bukan owwoh, tapi kenapa sering sekali salahnya itu diulang-ulang? Apa dipikirnya lucu mempermainkan nama Rabb yang memberikan nafas untuknya setiap waktu? Tak khawatirkah Allah murka?

Firman Allah: 
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman.” (QS. At-Taubah 9: 65-66)
Na'udzubillah, tsumma na'udzubillahimindzaliik. Jangan sampai kita jadi bagian dari kaum yang bersenda gurau dengan Allah, dengan ayat-ayatNya dan RasulNya. Hal ini barangkali terkesan sepele untuk beberapa orang. Tapi perhatikanlah konsekuensi dari apa yang dianggap senda gurau dan olok-olok itu: 'kamu telah kafir sesudah beriman', Astaghfirullahal'adziim. 

Hal lain yang menyedihkan adalah, kesalahan yang disengaja ini dilakukan dengan riang gembira, menyesal sedikitpun tidak sesudah ditegur. Maka saya pun bertanyatanya tadi malam: Masih perlukah kita koreksi yang demikian ini? Saya berusaha untuk berpegang pada firman Allah Q.S Al Ashr ayat 1-3 yang dulu bersama temanteman sekelas saya baca setiap akan pulang sekolah. Watawwa shaubil haq, watawwa shaubis shabr. Sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, dan mereka yang saling mengingatkan tentang kebenaran dan saling mengingatkan tentang kesabaran.
Juga dalam QS.Ali Imran:20, Asy-Syura:48, An-Nahl:82, Al-Anfal:38, An-Nahl:125, Al-Ma'idah:92, At-Taghabun:12. Semuanya tentang kewajiban menyampaikan yang lurus, yang haq:
QS.Ali Imron:20 "....KEWAJIBAN kamu hanyalah menyampaikan" 
QS.Asy-Syura:48 "...KEWAJIBANMU tidak lain hanyalah menyampaikan"
QS.An-Nahl:82 "... KEWAJIBAN yang dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan "

QS.Al-Anfal:38 "KATAKANLAH PADA ORANG-ORANG KAFIR ITU"
QS.An-Nahl:125 "...SERULAH pada jalan Tuhan-mu dengan hikmah & pelajaran baik"
QS.AlMaidah:92 "...KEWAJIBAN Rasul Kami, hanyalah mnyampaikan dengan terang"  
QS.AtTaghabun:12 "...KEWAJIBAN Rasul Kami hnylah mnyampaikan dengan terang"
Namun sepertinya tak semua manusia MAU menerima firman Allah itu. Ketika diingatkan malah marahmarah, 'Ngapain lo ngatur-ngatur idup gue, atur aja sana idup lo, dasar sok alim lo'. Saya jadi ilfil kalo digituin. Huhuhu, emang agak kurang tangguh sih ya. Tapinya kalo sudah sekali, dua kali, tiga kali dikasi tau masih begitu juga, maka saya istirahat dulu lah ngasi taunya. Kasi giliran orang lain untuk mengingatkan. Toh saya sudah lakukan yang sebaiknya saya lakukan. Sisanya, urusan yang bersangkutan dengan Rabbnya. Jika Allah berkenan lembutkan hatinya untuk ambil hidayah yang sudah tersedia, yah pasti nyangkut. Kalo tidak, eh bukan tidak, mungkin belum. Mungkin tersentuhnya dengan cara lain.

Memang tak seorang manusiapun sempurna. Tapi bukan berarti kalimat truistik itu jadi alasan kita untuk enggan memperbaiki diri kan ya :) *ah ini sebetulnya ditujukan untuk saya sendiri juga, note to myself :D* Well. Kalau sudah dalam kondisi seperti itu. Saya pasrah sajalah. As people said, life is truly a choice. You decide what to do, and face the risk of what you have done :)
Anyway, melalui tulisan ini saya juga pengen ngasi tau kalo saya senang sekali kalo diingatkan. Sekali lagi, DIINGATKAN ya, bukan DISINDIR hehehe. Kan lebih enak kalo kita saling mengingatkan ya daripada saling sindir, sama-sama senang. Oh, dan jangan lupa *ngingetin lagi deh hehe* QS Asy Syams 8-10: Allah mengilhamkan suka kebaikan dan ketakwaan. Beruntung bagi yang mensucikannya. Merugi bagi yang mengotorinya. Wallahualam.
Read More

Tuesday, October 11, 2011

Why wedonotgoblog

Designed by: Abang Priana Ashri

Tulisan ini, lagilagi, terinspirasi oleh seorang blogger yang beberapa hari lalu membuat twit berseri tentang perjalanannya di dunia blog, kemudian menggunakan tagar #wedonotgoblog. Kata beliau tersebut, tagar itu dipilih dengan pertimbangan wedonotgoblog adalah url salah satu blogger favoritnya. Awwww, merasa tersanjung deh heheheh. Thanks a lot again yaa untuk Eel Pecidasase.

Berhubung saya *sepertinya* belum pernah menjabarkan tentang alasan di balik pemilihan nama url ini, maka hari ini saya jadi kepengen deh ah mengabarkan pada dunia, kenapa url blog ini kok wedonotgoblog. Kenapa ga sekalian wearenotstupid? Ihihi, terlalu frontal ya :p

Seperti yang sebelumnya pernah saya ceritakan, Blog ini saya buat beberapa tahun setelah saya memutuskan untuk menutup blog lama saya. Kalau betah bongkar-bongkar file dari awal kemunculan saya di 2007, aduh kalau bisa jangan betah deh, malu-maluin soalnya ;p Sedangkan mau edit-edit tulisan lama itu pun saya males. Buanyaaak. Biarlah tertinggal di sana menjadi catatan sejarah hidup saya, sekaligus melihat perkembangan diri saya secara psikologis maupun kualitas menulis.

So, why did I choose wedonotgoblog to be this url? Jadi begini ceritanya. Di penghujung 2007 itu, salah seorang teman saya suka bener dah nyebut kata 'goblok', pake qolqolah. Yaah kalo versi anak gaul masa kini kirakira ditulis: goblog. Jadi kalau dibaca, it sounds gobloggg, gitu deh. Kesal tapi tak bisa berbuat apa-apa dengan kebiasaan teman saya itu. Walaupun kesal, anehnya kata 'goblog' ini senantiasa terngiang-ngiang di telinga. Sampe akhirnya saya mikir pengen mengabadikan kata 'goblog' menjadi url blog saya. Aneh ya, ga suka tapi pengen diabadikan ahahaha.

Alasannya adalah karena kata GOBLOG itu terdiri dari 2 kata, yaitu GO dan BLOG. Saya pikir, oke juga deh kalo dijadikan url blog. Namun sayang beribu sayang, url goblog.blogspot.com sudah ada duluan sejak Juni 2001. Tetap bersikukuh supaya kata 'goblog' menjadi bagian dari url blog saya, saya pun mulai berfilosofi dengan makna *seperti biasanya huehehe*. Yang sebetulnya tak spesial dan biasa-biasa saja, ingin saya berikan arti khusus.

Goblog itu kan maknanya bodoh, stupid, bego, tidak pintar, dan seterusnya ya temanteman. Pastilah tak satupun dari kita yang mau dikatai goblog, pun saya yakin tak satupun dari kita terlahir goblog. Semua manusia sudah dibekali dengan skill masing-masing di berbagai bidang toh. Maka, there you go, terlintas dalam pikiran saya kala itu sebaris kata: wedonotgoblog. Yang bisa bermakna: kami tidak goblog. Walaupun grammatically seharusnya wearenotgoblog sih ya ihihihi. Tapi entah mengapa saya merasa kata itu tak enak diucapkan.

Selain itupun, kalau dalam Bahasa Inggris, we do not go blog saya artikan sebagai, kami tidak ngeblog. Loh? Yaa, grammatically seharusnya go blogging sih. Tapi ntar kata 'goblog' malah ga nongol jadi url hehehe. Kenapa kok kami tidak ngeblog? Maksudnya mah kami tak sekedar ngeblog, kami juga main friendster *waktu itu friendster masih naik daun looh*, kami main game online, kami chatting via Yahoo Messenger, dan kami ngerjain tugas. Yang terakhir agak fiktif :p

Nah, begitulah temanteman sedikit alasan mengapa url blog ini namanya wedonotgoblog. Berkalikali blog ini ganti judul. Mulai dari ga dikasi judul sampai akhirnya merasa nyaman dengan nick saya di dunia maya: thekupu. Nick thekupu pun saya jadikan url di blog saya yang lain. Just for your information, total blog yang saya punya yaitu 7 buah: wordpress, multiply, dagdigdug, blogdetik, wedding blog, thekupu blogspot, dan tentunya wedonotgoblog tercinta ini.

Blog ini adalah blog utama. Alasannya ya karena sudah lama betul wedonotgoblog menjadi saksi bisu cerita dan curhat-curhat saya. Blog lainnya saya buat dalam rangka menjejakkan akun 'thekupu' dan 'hazelniez' di beberapa social media hehe. Baiklah. Semoga tulisan ini bermanfaat yaa. At least menambah semangat untuk rajin menulis, dan yang pasti rajin blog walking :D
Read More

Monday, October 10, 2011

Tentang Anjing


Tak terasa, sudah sekitar 7 bulan saya tinggal di Kabupaten Sekadau. Tapi waktu 7 bulan ini belum membuat saya benar-benar mengenal daerah ini seutuhnya. Yaiyalah, sehari-hari saya lebih banyak di rumah. Mau kemana-mana mikir berkali-kali. Jalanan di Sekadau yang notabene jalan provinsi ini sungguh mengenaskan kondisinya. Kalau kemarau, debunya udah mirip kabut asap. Kalau turun hujan, jalanan berubah jadi mirip danau. Penuh lumpur. Malesin kan :(

Anyway, berhubung saya juga punya aktivitas di sini *walaupun tak sebanyak di Pontianak sih*, tetap saja harus keluar sesekali. Selain risih dengan debu dan jalanan yang aduhai, risih juga dengan keberadaan anjing-anjing yang jumlahnya lumayan banyak, dan entah siapa yang memeliharanya. Kenapa risih? Yaah, kalau yang melihara bisa menjaga anjingnya dengan baik dan benar sih oke-oke aja kali ya. Masalahnya adalah, hampir setiap hari anjing-anjing tak bermajikan itu warawiri di depan hunian kami, di belakang hunian kami, aiih pokoknya nongol dimanamana deh.

Meskipun begitu, risih saya terhadap hewan-hewan itu bisa ditolerir kok. Hanya sedikit khawatir kalo sampai dikejar aja hehehe. Selama si anjing ga maksain masuk dan minta pelihara sama saya, tiada mengapa deh. Soalnya kan, as we know together:

Rasulullah SAW bersabda: “Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing atau gambar (dari makhluk yang bernyawa)” (HR. Bukhari no. 448)

Lebih lengkapnya mengenai hal ini diceritakan dari Aisyah bahwasanya pada suatu ketika Malaikat Jibril berjanji kepada Nabi Muhammad SAW untuk menemuinya pada suatu waktu yang telah ditentukan. Namun pada saat waktu tersebut datang, Malaikat Jibril tidak juga datang. Kemudian Rasulullah berkata, “Tidak pernah Allah SWT dan utusannya (Malaikat Jibril) memungkiri janji.” Setelah itu Nabi Muhammad SAW melihat ada anak anjing di bawah meja dan bertanya kepada Aisyah, “Aisyah, kapan anjing ini masuk ke sini?” Aisyah menjawab, “Saya tidak tahu Rasulullah.”

Kemudian Rasulullah meminta Aisyah untuk mengeluarkan anjing tersebut. Tidak lama setelah dikeluarkan, Malaikat Jibril datang. Rasulullah pun bertanya kepada Malaikat Jibril, “Yaa Jibril, engkau berjanji kepadaku untuk datang dan aku telah menantikan kedatanganmu tapi engkau tidak juga datang di waktu yang telah ditentukan.” Malaikat Jibril pun menjawab, “Di dalam rumahmu ada anjing, dan itulah yang menghalangi saya untuk masuk. Kami (malaikat) tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada anjing atau gambar (dari makhluk yang bernyawa).” (HR. Muslim no. 5246)

Begitu, temanteman. Khawatir malaikat enggan masuk ke dalam rumah. Yaaah, bahkan tanpa anjing di dalamnya pun, belum tentu malaikat bersedia masuk. Tapi setidaknya, kita minimalisir sebab-sebab yang menghalangi malaikat untuk masuk, setuju? :D

On the other hand, walaupun anjing masuk kategori hewan yang liurnya adalah najis mughaladoh, dalam hadits riwayat Bukhari Muslim, diceritakan tentang seekor anjing yang sekarat karena kehausan di padang pasir, lalu seorang pelacur lewat dan muncul rasa iba dalam hatinya melihat Makhluk Allah *anjing makhluk Allah juga toh?*. Lalu dia mencopot muzzah/sepatu botnya, kemudian dia turun ke lembah yang jauh untuk mencari air lalu dia kembali ke bukit tempat anjing itu kehausan.

Diberinya air minum untuk si anjing hingga lepas dahaganya. tanpa disadarinya ada malaikat yang memperhatikan perbuatannya. Diceritakan di hari kiamat, si pelacur sudah nyaris dilempar ke dalam api neraka karena dosa-dosanya, ketika sang malaikat menjadi saksi di hadapan Allah akan kebaikan budi si pelacur, dan si anjing pun dipanggil untuk dimintai saksinya. Akhirnya karena Sifat Rahman Allah, si pelacur pun masuk surga. Wallahualam.

Well then. Anjing tetaplah makhluk ciptaan Allah yang keberadaannya dilengkapi dengan maksud dan tujuan tertentu. Kitakita yang manusia ini tentunya harus pandai-pandai memperlakukan makhluk Allah yang satu ini sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku *eaaa jadi kayak iklan provider hihihi*. Yah, maksud saya, sesuai dengan landasan yang kita pegang, yaitu Al Qur'an dan Sunnah :)

Last but not least, thanks a lot again untuk Eel Pecidasase yang udah rikwes untuk menulis tentang anjing. Walaupun bukan seperti yang dirikwes di twitter, semoga tulisan ini menambah ilmu kita bersama :D

Read More

Wednesday, October 5, 2011

Do what you Love, or Love what you Do

Modul Bahasa Inggris I

Rezeki Allah memang takkan pernah tertukar ya temanteman. Baru saja beberapa pekan lalu saya menulis bahwa saya memilih untuk belum mengamalkan ilmu saya di Sekadau, ternyata Allah berkehendak lain. 2 hari setelah saya menulis tentang F.A.Q. itu, teman melingkar suami saya mengabari bahwasanya Universitas Terbuka kelompok belajar Sekadau sedang perlu tutor Bahasa Inggris. Rasa kangen mengajar membuat saya akhirnya bertanya lebih detail tentang tawaran itu.

Setelah cukup sepakat dengan pemaparan temannya suami, saya dan suami pun datang ke kantor akademik Universitas Terbuka pokjar Sekadau yang ternyata jaraknya dekat sekali dari rumah kami. Tak sempat membuat surat lamaran, maka saya bawa fotocopy ijazah, transkrip nilai, dan Akta IV saja. Saya percaya dengan kalimat di awal tadi, bahwa rezeki Allah takkan pernah tertukar. Kalau memang rezeki, ga pake surat lamaran pun bakalan diminta untuk mengajar nanti. Kalau ada pelamar lain yang lebih baik, ya berarti belum rezeki saya.

Alhamdulillaah, ternyata 2 pekan setelah datang ke kantor UT Sekadau, saya dihubungi pihak UT, dikabari bahwa Sabtu, 1 Oktober mulai mengajar. Awww, I was so excited. Terakhir ngajar di ruang kelas itu waktu saya rikwes sama Linda untuk gantikan dia 1 kali pertemuan dengan mahasiswa semester 4 Poltekkes Gizi Pontianak, di kelas yang sebelumnya adalah kelas saya. Sekitar bulan Mei kalo ga salah. Senang sekali rasanya mengajar ketika kita memang INGIN mengajar, bukan harus mengajar. Dan demikianlah yang hari Sabtu itu saya rasakan. Saya ingin mengajar lagi.

And there I came. Mengajar mata kuliah Bahasa Inggris I untuk jurusan Ilmu Administrasi Negara dan Bahasa Indonesia. Wow, seru sekali. Feels like teaching my young learners in progsus Poltekkes Gizi! Usia mereka lebih tua dari saya, tapi semangat belajar mereka lebih tinggi daripada semangat belajar mahasiswa yang bahkan lebih muda dari mereka. Di situlah letak bahagianya mengajar, yaitu ketika yang diajak berbagi ilmu berminat untuk bisa, bahkan dengan kemampuan dasar yang kadang menggemaskan sekali.

Namun di situ pula tantangannya. Bagaimana saya sebagai tutor 'menghabiskan' buku yang tampak tipis tapi aslinya cukup tebal itu dalam waktu singkat, 8 kali pertemuan saja. Yah, judulnya juga tutor ya. Idealnya sih, ketika masuk kelas, mahasiswa sudah pelajari isi buku. Jadi, ketika masuk kelas, tutor tinggal jelaskan bagian mana yang mahasiswa belum paham. Tapi prakteknya, ketika tutor bertanya yang mana yang belum paham, jawabannya semua belum paham. Duh. Sungguh tantangan yang membahagiakan :D

Ternyata, inilah hikmah dari 3 tawaran mengajar yang 6 bulan terakhir tak saya terima. Allah sediakan sebuah pekerjaan serupa yang saya sukai, yang ingin saya jalani, sehingga ketika dalam perjalanan ke depan nanti saat saya barangkali akan mulai jenuh dengan pilihan yang saya ambil, saya bisa membaca ulang tulisan ini, mengembalikan mood dan semangat yang menguap. Saya tak mau jalani pekerjaan yang sejak awal tak mau saya kerjakan, atau menerima sebuah pekerjaan karena tak ada pilihan lain selain kerjaan itu. Khawatir tidak enjoy bekerja, ingin keluar tapi ga enak sama orang lain. Begitulah.

Mungkin tak semua orang bisa praktekkan pilihan ini, dengan alasan cari kerjaan jaman sekarang susah. Kalau temanteman termasuk yang sudah terlanjur begitu, cobalah sekuat tenaga untuk berusaha sekuat tenaga mencintai pekerjaan. Tapi jika memang sama sekali tak bisa, jangan terlalu dipaksakan daripada bekerja tapi makan gaji buta, atau daripada kerja tapi setiap hari mengeluh, sementara jutaan orang di luar sana pontang panting mencari kerjaan. Yah, intinya: do what love, or love what you do.

Well, then. As I said few days ago: Kerja ikhlas & riang, hati senang. Kerja ringan, penghasilan lumayan, alhamdulillaah.. Semoga rezeki yang kita dapatkan halal, berkah, dan diridhoi Allah SWT :)
Read More

Monday, October 3, 2011

Everybody's Changing


Read More

© coba template, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena